Kemunculan Varian Baru Covid-19 Ingatkan Masyarakat Segera Vaksin Booster
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capaian vaksinasi booster di Indonesia masih sangat rendah. Padahal, booster merupakan upaya perlindungan dan pencegahan terhadap Covid-19.
Seberapa pentingkah vaksin booster ? Dokter spesialis penyakit dalam RSUI, dr. Hafiz dr Muhammad Hafiz Aini, S. Pd, menyebutkan bahwa booster ibarat perlindungan bagi manusia ketika terinfeksi Covid-19 tidak berakibat fatal.
Dalam penjelasannya, dr. Hafiz mengibaratkan motor yang diservis. Meski sudah dalam perawatan, tapi motor tetap bisa rusak. Namun kerusakan yang dialami tidak akan berat.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Keluarga Pasien Meninggal Gangguan Ginjal Akut Dapat Santunan
"Kalau kita jagain kaya motor tadi, mau ada kerusakan kecil kita tidak akan berat," kata dr. Hafiz dalam siaran Kenali XBB, Varian Baru Covid-19 Lebih Menular dari Omicron? dalam Live Instagram Okezone, Jumat (4/11/2022).
Vaksinasi booster sendiri terus digenjot pemerintah dengan tujuan tersebut. Imbauan sudah dilakukan, bahkan jauh sebelum varian baru XBB hadir.
Menurutnya, kehadiran varian baru mengingatkan agar segera melakukan vaksinasi booster. Sebagai langkah pencegahan terjadinya keparahan jika terinfeksi Covid-19.
"Itu mengapa pemerintah genjot vaksinasi booster, sebelum hadirnya varian baru (XBB) nantinya bisa jadi dominan. Terus booster harus digenjot untuk menghindari tadi," paparnya.
Untuk diketahui, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dokter Spesialis Paru, dr. Erlina Burhan mengimbau masyarakat tidak perlu pilah-pilah vaksin Covid-19. Pasalnya, hasil dari penelitian dunia manfaatnya setara.
Baca juga: Covid-19 Varian XBB di Indonesia Capai 12 Kasus, Kemenkes: Masih dalam Batas Wajar
Berikut persentase yang menunjukkan 3 dosis vaksin memberikan perlindungan yang setara terhadap penyakit parah dan kematian, rinciannya sebagai berikut:
- Primer AZD1222 (AstraZeneca) + booster (3 dosis): 84.8%
- Primer BNT162b2 (Pfizer) + booster (3 dosis): 85.7%
- Primer Coronavac (Sinovac) + booster (3 dosis): 75.8%
- Primer mRNA-1283 (Moderna) + booster (3 dosis): 91.1%
Seberapa pentingkah vaksin booster ? Dokter spesialis penyakit dalam RSUI, dr. Hafiz dr Muhammad Hafiz Aini, S. Pd, menyebutkan bahwa booster ibarat perlindungan bagi manusia ketika terinfeksi Covid-19 tidak berakibat fatal.
Dalam penjelasannya, dr. Hafiz mengibaratkan motor yang diservis. Meski sudah dalam perawatan, tapi motor tetap bisa rusak. Namun kerusakan yang dialami tidak akan berat.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Keluarga Pasien Meninggal Gangguan Ginjal Akut Dapat Santunan
"Kalau kita jagain kaya motor tadi, mau ada kerusakan kecil kita tidak akan berat," kata dr. Hafiz dalam siaran Kenali XBB, Varian Baru Covid-19 Lebih Menular dari Omicron? dalam Live Instagram Okezone, Jumat (4/11/2022).
Vaksinasi booster sendiri terus digenjot pemerintah dengan tujuan tersebut. Imbauan sudah dilakukan, bahkan jauh sebelum varian baru XBB hadir.
Menurutnya, kehadiran varian baru mengingatkan agar segera melakukan vaksinasi booster. Sebagai langkah pencegahan terjadinya keparahan jika terinfeksi Covid-19.
"Itu mengapa pemerintah genjot vaksinasi booster, sebelum hadirnya varian baru (XBB) nantinya bisa jadi dominan. Terus booster harus digenjot untuk menghindari tadi," paparnya.
Untuk diketahui, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dokter Spesialis Paru, dr. Erlina Burhan mengimbau masyarakat tidak perlu pilah-pilah vaksin Covid-19. Pasalnya, hasil dari penelitian dunia manfaatnya setara.
Baca juga: Covid-19 Varian XBB di Indonesia Capai 12 Kasus, Kemenkes: Masih dalam Batas Wajar
Berikut persentase yang menunjukkan 3 dosis vaksin memberikan perlindungan yang setara terhadap penyakit parah dan kematian, rinciannya sebagai berikut:
- Primer AZD1222 (AstraZeneca) + booster (3 dosis): 84.8%
- Primer BNT162b2 (Pfizer) + booster (3 dosis): 85.7%
- Primer Coronavac (Sinovac) + booster (3 dosis): 75.8%
- Primer mRNA-1283 (Moderna) + booster (3 dosis): 91.1%
(nug)